Cari Blog Ini

29 Januari 2009

donita

Indonesia Calon Tuan Rumah Piala Dunia

Salah satu syarat utama sebuah negara mengajukan diri sebagai calon tuan rumah Piala Dunia adalah sanggup menyediakan stadion berstandar sangat tinggi versi FIFA. Punyakah Indonesia?

FIFA punya aturan bahwa untuk menghajat Piala Dunia, stadion yang digunakan minimal berkapasitas 40 ribu tempat duduk. Khusus untuk laga pembukaan dan final, stadion itu harus bisa menampung sedikitnya 80 ribu penonton.

Itu baru dalam hal kapasitas, belum termasuk sarana dan fasilitas penunjang yang lain,mulai dari rumput, dressing room, shower room, sampai hal-hal lain di luar stadion seperti transportasi dan lain-lain.

Di Eropa, misalnya, sebagaimana diketahui sangat rapi dalam hal kemudahan akses calon penonton buat ke stadion sehingga tidak menimbulkan macet di hari pertandingan, juga sistem parkir yang bagus dan lain-lain.

Maka ketika PSSI mengajukan proposal pencalonan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022, stadion adalah salah satu masalah terbesar yang sangat gampang dipertanyakan. Siapkah Indonesia menyediakan minimal delapan stadion berstandar FIFA?

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengutarakan keyakinannya. "Harap dicatat, stadion bagus di Indonesia itu bukan cuma Gelora Bung Karno," ujarnya dalam wawancara dengan detiksport, Kamis (29/1/2009).

Ia lalu menyebut beberapa stadion lain yang sudah berdiri sesuai standar internasional, yakni Gelora Sriwijaya di Jakabaring, Sumatera Selatan, dan Stadion Palaran, yang tahun lalu dipakai untuk PON XVII di Samarinda.

"Juga kita akan punya stadion bagus lain di Gede Bage (Bandung), Tenggarong (Kutai Kertanegara), dan Banten. Saya rasa kita bisa (menggelar Piala Dunia). Dan untuk menyempurnakannya kita masih punya banyak waktu," tukas Menteri.

Ia lalu menyebut contoh Piala Asia 2007 di Jakarta. Presiden AFC Mohamed bin Hammam dikatakan Adhyaksa akhirnya merasa puas dengan GBK yang dalam waktu satu tahun bisa memenuhi standar yang ditetapkan badan sepakbola tertinggi di Asia itu.

Satu hal yang ingin ditekankan Adhyaksa terkait pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia adalah pengalaman.

"Selama saya jadi menteri, kita bisa menggelar A1GP dua kali (di Sentul), satu kali GP2 Asia, Piala Asia (2007), dan bikin sirkuit (jalanan) di Lippo Karawaci. Artinya, kita bisa kok menyelenggarakan event-event internasional," pungkas Adhyaksa.

gamer tak selalu suka dengan kekerasan

 Siapa bilang gamer menyukai kekerasan? Sebuah riset justru mengatakan kebanyakan gamer tak menikmati kekerasan dalam game yang mereka mainkan.

Demikian hasil studi Universitas Rochester yang dikutip dari Megagames, Selasa (27/1/2009). "Secara garis besar, bahkan bagi pemain yang kerap memainkan game berisikan kekerasan, sebuah kekerasan dalam game bukanlah sebuah nilai lebih," ujar Andrew Przybylski sebagai penyelenggara riset tersebut.

Bukannya kekerasan, pemain ternyata lebih menikmati tantangan dalam game. Baik gamer yang berpengalaman maupun yang baru lebih menyukai game yang memberikan kesempatan mereka untuk mengatasi tantangan, merasa efektif, dan memiliki banyak plihan strategi dan aksi.

Studi ini disebut-sebut membuka kesempatan luas bagi pengembang game untuk beralih dari tema kekerasan dan mencari pasar yang lebih luas. "Memuaskan kebutuhan melalui permainan lebih penting daripada konten kekerasan itu sendiri," ujar Przybylski.

namun semua itu tergantung dari pribadi masing-masing. kalo aku sendiri lebih suka pada game yang pake otak dan bikin fresh.oke

25 Januari 2009

Konsumsi Mangga Bisa Cegah Stroke

INILAH.COM, Jakarta - Anda penggemar mangga? Memang selain nikmat, buah yang satu ini juga kaya akan vitamin C.


Disamping berfungsi sebagai antioksidan, vitamin C juga berfungsi memacu kesehatan pembuluh kapiler, kesehatan gigi dan gusi, serta membantu menyerap zat besi, dan menghambat berkembangnya zat natrosamin (salah satu zat pemicu kanker).


Nah, kandungan vitamin C pada mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan bisa lebih hingga 65 mg.

Artinya, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari, yakni masing-masing 60 mg dapat terpenuhi.

Selain vitamin C, mangga juga kaya akan kalium. Kalium terdapat melimpah pada mangga. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga harumanis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga gedong ukuran sedang (200-250 g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi.

Kalium berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kotraksi otot dan membantu tekanan darah. Konsumsi kalium yang memadai dapat mengurangi efek natrium dalam meningkatkan tekanan darah, dan secara bebas memberikan kontribusi terhadap penurunan risiko karena stroke.


Satu penelitian menunjukkan bahwa bila seseorang menambahkan sepotong buah tinggi kalium ke dalam pola makanan sehari-hari, risiko terkena stroke fatal dapat dikurangi sebesar 40%. Konsumsi ekstra kalium sebanyak 400 mg setiap hari dapat mengurangi kemungkinan mendapat penyakit jantung dan pembuluh darah.


Kalau Anda yang ingin membeli mangga, pilihlah mangga warna hijau kekuning-kuningan, kulit licin, dan aroma manis. Hindari pilih buah yang terlalu keras atau terlampau lembek, memar, atau berbau fermentasi.
Si Bobby


(Bacaan Dewasa)

Malam minggu. Seperti dua malam minggu sebelumnya, Bobby Keling eh,
Kriting…(aku garuk-garuk dengkul, ah sukamulah yang mana), bersiul-siul kecil sambil mematut-matutkan dirinya di depan cermin. Senyam-senyum, melek, merem, melek lagi lalu komat-kamit baca mantra sambil mengoles baby powder ke mukanya.
Read more (1091 words)

Masih di ingatnya dulu, si nenek bilang, “bacalah mantra ini, lalu oleskan sedikit bedak di mukamu, agar kau kelihatan lebih ganteng.”
Aha! betul juga kata si nenek, buktinya, tiap Bobby naik angkot , biar itu gadis, perempuan, wanita pada senyum-senyum ke arahnya. Dia gak sadar kalau seisi angkot pada senyum-senyum lihat tahi lalat sebesar biji jagung (masih untung gak sebesar biji salak!) nangkring dengan gagah di ujung hidungnya.

“Di tempat biasa Bob?” tanya Mkoi, teman kosnya yang lagi duduk di atas meja sambil ngupil. Bobby tidak menjawab. Mulutnya masih komat-kamit. (panjang amat tuh mantra?)
Setelah selesai dengan mantranya, Bobby mencelupkan telunjuk ke mulutnya lalu membasahi tahi lalat dengan ludahnya. Kata neneknya, itu tahi lalat keberuntungan. Makanya Bobby amat bangga dengan tahi lalatnya ini. (bangga karena langka, gitu!)
“Ku pinjam motormu!” todong Bobby ke Mkoi. Mkoi yang lagi asyik korek-korek kupingnya pake bulu ayam melotot.
“Bah! kau ini, naek ojek napa?”
“Apa? kau tak suka?!” gertak Bobby. “Emang kau mau Maudi tahu kalau aku tak bermodal?” (aku mesem) Bobby ngotot sambil melotot. (sampai urat-urat matanya keluar)
Di pelototin begitu, Mkoi ciut. Setengah menggigil ia berikan kunci sepeda motor Harleynya, (keren kali, si Mkoi punya Harley. sirik aja lo pembaca!) “moga kau di tabrak sapi!” gerutunya dalam hati.
“Pesan terakhir?” tanya Bobby menurunkan nada suaranya. (harusnya gitu, di gertak, di dapet, baru di alusin)
“Hmm…, jadilah penyerang tengah, malam ini, bukan penjaga gawang!” (emang sepak bola?) Bobby manggut-manggut sambil mencium punggung tangan Mkoi. (lho?!)

=====(break dulu ah! mules! sabar!=====

Bobby melajukan Harleynya (yang malam ini motor punya Bobby tentunya) sedang, meski jalan menuju Taman Buaya tidak begitu ramai. Bobby bernyanyi-nyanyi kecil di atas motor yang nadanya begini :
Aku punya anjing kecil, ku beri nama Bobby.
Dia suka bermain-main sampai terkencing-kencing. (ehm?!)

Bobby mengingat-ingat kembali pertemuannya dengan Maudi tiga minggu yang lalu di pasar malam. Waktu itu malam minggu, (si jomblo satu ini emang fansnya Paris Hilton) begitu mendengar dari Mkoi kalau dvd vulgarnya Paris Hilton beredar, dengan semangat ‘24 (umur Bobby tuh!) tanpa babibu Bobby meluncur ke pasar malam. Begitu sampai, (tak usahlah aku menggambarkan suasana pasar malam, yang jelas ramailah) setengah berlari Bobby menuju ke penjual dvd bajakan langganannya.

Belum lagi sampai ke tempat yang dituju, “Bruk!” Bobby terjatuh.
“Kalo lari pake mata dong!” (lho? bukannya pakai kaki?) bentak seseorang. Bobby buru-buru berdiri tanpa rasa malu, (yang jelas punya kemaluan) meski banyak pengunjung tertawa melihat kejadian itu.
“Maapin abang, dek,” katanya pelan. Memungut sesuatu yang tadi terjatuh dari tangan cewek yang di tubruknya tanpa sengaja itu. Bobby menyodorkan beha ke cewek di depannya. Beha? Oh, ternyata cewek itu sedang memilih-milih beha yang akan di belinya (sebelum di tubruk si Bobby). Cewek itu tersipu.

Dari situlah perkenalan terjadi. Hingga mereka saling tukar nomor hape. Telpon-telponan, sms-an, ketemuan di Taman Buaya. Duduk di pojokan taman yang remang-remang cuaca (jauh dari lampu taman maksudnya), makan jagung bakar, cerita utara-selatan, (ngalor-ngidul) ngobrol pakai bahasa prancis, (gak nyambung) becanda, cekikikan. Ah, romantisnya.
Belum dapat nyium kan Bob? (tanyaku), banyak bacot lo! lanjutin nulisnya! perintah si Bobby. Eh?? Bah!!

=========loading khayal=========

Bobby melirik jam tangannya, mesem mengingat jam segitu Maudi sudah pasti menunggu di tempat biasa. Teringat akan pesan Mkoi, Bobby nyengir sendiri. (ingat!ingat! tugasmu malam ini sebagai penyerang!)
“Tak aku pungkiri, aku suka wanita, sebab aku laki-laki, masa suka pria?” nyanyi hatinya. (kau ini! pake comot lagunya si Iwan segala!) “Harus! harus malam ini aku dapatkan!” teriaknya bersemangat lalu mengacungkan kepalan tinjunya ke udara. (semangat Bobby perlu di acungi jempol kaki)
“Wong edun!” seru seorang pengendara motor yang mendahuluinya. Bobby melet.
“EGP!” balasnya. (EGP---Engkau Gendeng Pisan).

Belum lagi Bobby sampai di tempat parkir motor, dari kejauhan sudah di lihatnya Maudi yang duduk di bawah patung Buaya di tengah taman. Setelah memarkir motor, Bobby menghampiri Maudi.
“Halo darling, good night,” (sok bahasa inggris tapi ngawur!) Bobby tersenyum manis melihat Maudi berdiri menyambutnya.
“Halo horni,” (bukannya honey?) balas Maudi tersenyum lebih manis dari Bobby.
“Sudah lama say?” tanya Bobby menggamit lengan Maudi.
Maudi menggeleng, “walau sampai semaleman Maudi nunggu, juga gak papa say.” (gombal mukiyo! mana betah?)
“Seperti biasa?” ajak Bobby. Maudi mengangguk. Lalu mereka menuju ke rombong penjual jagung bakar. Setelah membeli dua buah jagung bakar, (maklum, uang di dompet cuman lima ribu doang!) mereka berjalan menuju pojok taman yang remang-remang. Mereka duduk di atas trotoar di bawah pohon akasia. Asyik makan jagung bakar tanpa bicara. Diam-diam Bobby mengawasi Maudi yang asyik mengunyah jagungnya.

Kulit coklat muda, hidung gak mancung amat, bibir agak tebal, rahang yang perkasa, (?) postur yang langsing menjurus kurus, lebih tinggi dari Bobby, suara yang berat dan serak, (?) tunggu dulu! Bobby menghentikan makannya. Mencoba mengingat-ingat. Bukankah baju itu yang di pakai Maudi dua malam minggu sebelumnya? tanyanya dalam hati. Baju warna hijau tua, dengan lengan dan leher panjang? celana jeans lusuh yang ada lubang di lututnya? ikat rambut warna oranye menyala? dan anting-anting sebesar gelang tangan? ah, masa bodohlah!

“Kenapa memandangku seperti itu say?” Bobby terkejut.
“Eh…ah…kamu cantik,” gagapnya.
“Masa sih?” Maudi tertawa kecil, manja. Membuang batang jagung seenak udelnya ke trotoar, dan duduk merapat kearah Bobby. Bobby berbuat hal yang sama. (dasar! gak sadar kebersihan bagian dari Iman ya?)
“Kenapa namamu Maudi sih?” canda Bobby. Maudi tertawa.
“Mau di apain aja say…,” Maudi menyentuh tangan Bobby, meremasnya, menaruh di atas pangkuannya.
“Ingat Bob, jadi penyerang!” mengingat pesan Mkoi tadi, tangan Bobby bergerak menyentuh wajah Maudi. Menatapnya lekat. Belum lagi Bobby melancarkan serangannya, Maudi memeluknya dan menciuminya bertubi-tubi. (eh?) Dari kepala turun ke wajah, lalu leher…eit tunggu!! (aku nelen ludah sendiri)
Bah! Kau ini! Serang dong! Hajar Bob! (aku mulai semangat).

Bobby tidak bisa membiarkan ini, dengan kasarnya di dorongnya tubuh Maudi ke pohon akasia. Mereka kini berdiri berhadapan.
“Wait darling,” Bobby mengatur nafasnya yang memburu. Tanpa menunggu aba-aba penulis, seperti kesurupan Bobby mencium bibir Maudi, memagutnya, mengulumnya, tak hanya itu, tangan Bobby mulai bergerak liar. Dari wajah turun ke leher dari leher turun ke dada.
Masih melumat bibir Maudi, tangan nakal Bobby mulai meraba-raba dada Maudi yang membusung, bahkan,kali ini ia mulai berani meremasnya. Maudi diam tidak melawan apalagi mencoba menghentikannya. Kosong! Di remasnya lagi, Melompong! Bobby tersentak. Namun, cumbuan Bobby tidak terhenti . (terlanjur nafsu!) Kali ini tangannya mulai menjalar ke bawah, mengelus perut Maudi. Maudi menggeliat keasyikan.Bobby dengan tergesa membuka kancing celana jeans Maudi, menelusupkan jari-jarinya ke bawah, mencari, merabanya…tunggu! ada yang aneh! ada yang menonjol dan mengeras, seperti…
“Gubrak!!” Bobby tak ingat apa-apa lagi.

inilah tandem yang pas buat para setriker MU. walau harganya biasa-biasa tapi mempunyai kualitas di atas biasa alias istimewa.

wayne Rooney is the best !


seorang setriker berbakat yang memulai debutnya di premiership di klub everton. ketika permainannya menarik hati manager manchester united maka aksinya dapat dilihat bersama MU. bersama itu pula ia menjadi striker langganan timnas.