Cari Blog Ini

15 September 2009

-MAHABHARATA- c.rajagopalacari SEBUAH ROMAN EPIK PENCERAH JIWA MANUSIA

( 1 )
DEWABRATA

"SIAPaKAH dirimu, whai sang dewi, jdlah istriku." Dmikian kata Maharaja Sentanu kepada Dewi Gangga yg berdiri dhadapannya dlam wujud mnusia. Raja Sentanu terpsona pda kecantkan sang dewi yg jauh melampaui kcantkan manusia biasa.
Dgn spnuh hati sang raja meminang sang dewi. Raja berjanji akn memberikn kerajaan, kekayn, bhkan nyawanya.
Dewi Gangga mjwab: "Paduka Raja, aku brsedia mnjdi istrimu. Asalkan engkau atau spapun tk boleh menanyakandarimana & siapakh aku sbnrnya. Engkau jg tdk boleh menghlangi apapun yg aku lkukan, baik atau buruk. Engkau takboleh marh kepadaku apapun alasanny. engkau tdk boleh mengtakan sesuatu yg mmbuatku sedih. Jka egkau mlanggr syarat2 itu, akukan pergi mninggalkanmu. Apakah engkau setuju & bersdia berjanji takkan melanggarnya?"
Raja yg mabux kepayng bersumpah akan mematuhi smua prsyartan itu. Akhirnya, dewi gangga dperistri & tinggal bersama raja.
Hati sang rja terpikat oleh kesederhanaan, keanggunan, & cnta dewi Gangga yg tak pernh surut. Mreka menjalani kehidupan yg amat membahagiakan. Tak terasa wktu berlalu bgitu cpt.
DewiGangga melahirkan bnyk anak. Setiap anak yg baru lahir iabawa &benamkan disungai Gangga. Kmudian iakembali pd raja dgn wajah berseri-seri.
Meliht tindakan istrinya yg kejam, raja Sentanu merasa cemas&sedih. Tapi, ia simpan dalam hati. Ia ingat janjiny dulü. Seringkali raja brtnya dlam hati, siapakh sebenarnya permsurinya, drmana ia berasal, &mengp ia bertindak layakny tukang sihir ygkejam. Karena takut melanggar sumpah &cinta yg sdmikian besar, raja sama sekali tak menyalahkan atau mencela perbuatn permaisuri.
Dmikianlah, Dewi Gangga membunh ke7 anakny. Ketka ank ke8 lahir & akan dibuang ke sungai Gangga, raja tdak dpt menahan diri lagi.
"Wahai, Raja yg agung, "jawab Dewi Gangga, "Engkau telah melanggr janjimupadaku. Hatimu tlah tertambat pda ank ini. Berarti engkau takmembutuhkanku lagi, kukanpergi. Baiklah, aku tkan membunh anak ini. Sblum menghakimiku, dngrkan penjelasanku. Sebenarny aku adl Batari Gangga yg dpuja para dewa &manusia. Aku terpaksa memainkan lakon kejam ini krn kutuk Resi Wasistha. Resi mengutuk8 wasu sehingga terlahir ddunia manusia. Merka memohon kesediaanku utk jd ibumereka. Dgn perkenaanmu, aku melahirkan mrk kedunia.sebagai balasbudi tlah menolng mereka, kelak engkau akan mncapai tmpt yg lebh tinggi di alambaka. Aku akan membawa anak bungsumu & membesarkanny. Kelak, akan kuserahkan kembali anak ini sbg pemberianku padamu." Setlh bkata dmikian, Batari Gangga menghilang brsama bayi itu. Kelak bayi ini akan dkenal sbg Bhisma.
Begiñilah, kisah mgp ke8wasu terkna kutuk Resi Wasistha: suatu hari mrk pergi bejalan-2 dipegunugan bersama istri2 mereka. Dipgungan itu trdpt pertapaan Res Wasistha. Salah satu dari mereka meliat sapi resi wasistha, nandini,sedang merumput. Keelokan nandini sungguh memukau & iapun berseru pada kpd para istri. Mereka semua terpsöna pd binatang yg mengagümkanitu. Lalu, salah satu istri meminta kpd suaminya utk menangkp sapi tsb.
Si suami yg dminta, mnjawb: "apa gunany sapi itu bg kita, para dewa? Sapi itu kepunyaan resi wasistha, penguasa wilyah ini. Manusiakan mjd abadi jika minum sususapi itu; tapi apa gunanya bg kita. Yg tlh ditakdirkan hidup abadi. Lagipvla, kitakan celaka jika Resi Wasistha murka hanya krna memperturutkan hasrat & kesnangan?"
Tapi sang istri tak peduli. Katanya, "Aku pnya teman terkasih. Ia manüsia biasa. Demi dialah, aku meminta mengambl sapi itu. Sblm resi Wasistha kembali,kita tlah pergi jauh membawa sapi itu. Demi aku, penuhilah keinginankuini. Ini sgt berrti bgku." akhrnya, suaminy menurt. Ke8 wasuitu menangkp nandini &anaknya. Lalu, mereka melarikan jauh2.
Ketika kembl kepertapaan, resi tdk menemukan nandini &anknya. Sapi itu sgt dbuthkan utk upacara persembahan hariannya. Berkat kekuatan yoga, Resi Wasìstha sgera mengetahu pa yg trjadi. Ia amat murka dan mengucpkan kutuk atas para wasu. Resi, yg telah meninggalkan keduniawian &hany memikirkan mslh ruhani, mngutuk para wasu akan terlahir keduniamanusia.
Ketika menyadari bahwa mereka terkena kutuk--penyesalan sèlalu datang terlambat--para wasu segera bersimpuh dihadapan resi utk memohon belaskasih &unan ataskesalahn mereka.
Resi Wasistha bkata: "Kutuk tlah terucap &akan berlaku pada waktunya nanti. Prabhasa, wasu yg melarikan sapiku akan menjalani khidupan yg panjang dlm kemuliaan. Para wasu lain yg segera setelah terlahir di dunia akan lepas dari kutuk. Aku tidak dpt membatalkan, tapi dapat melunakkan kutukanku." Kemudian, Resi Wasistha kembali memusatkan kosentrasi pd keheningan, yg semula bergolak karena amarah. Seorang resi yg sedang brtapabrata memang mendptkan kekuatan utk mengutuk, tpi setiap kali menggunakan ucap kutukan, tingkat kesucian yg tlah dicapaikan berkurang.
Mendengar itu, para wasu merasalega. Kmdian mrk menghdp Batari Gangga &memohon: "sudilah batari mjd ibukami. Sudilah kiranya batari turunke bumi &menikahi pria brmartabat. Buanglah kami ke sungai gngga sgera stlh kami lahir. Lepaskan kami dr kutukan." dewi gangga mengabulkan. Ia turun kebumi &mjd permaisuri Raja Sentanu.
Ketka Dewi Gangga menghilang &membawa bayinya ke8, raja meninggalkan semua kesenangan duniawi &memerintah kerajaan dgn semagt asketisme. Suatu hari, ketika berjalan2 ditepi sungai gangga, Ia melihat seorang anak laki-2 yg dilingkupi aura keagungan &keelokan Dewandra, raja para dewadewi. Anak itu bermain panah. Berulangkali melepas anakpanah keseberang sungai. Tdk ada siapa2 didekatny.

Tidak ada komentar: